Sabtu, 18 Oktober 2014

Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan


Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. 

·         Jenis dan bentuk Laporan Keuangan

Neraca (balance sheet)

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang.menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu.
Bentuk Neraca:
Staffel (Report Form)
Skontro ( T – Account Form)

Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan Laba Rugi merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. Bentuk laporan laba rugi:
1)  Multiple step
Contoh:
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri. Bentuk laporan rugi-laba Multiple step sebagai berikut:

2)  Single step 
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa. Bentuk laporan Rugi laba single step sebagai berikut:

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah suatu ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama jangka waktu tertentu (periode tertentu).  Hal-hal yang menyebabkan perubahan modal:
Adanya setoran tambahan/investasi dari pemilik
Adanya laba usaha
Adanya kerugian
Pengambilan untuk keperluan pribadi

Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas keluar (biaya-biaya). Laporan arus kas, memperlihat aliran kas selama periode tertentu, serta memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas serta penggunaan kas dari setiap kegiatan dalam periode yang dicakup. 

·        
Macam Analisis Laporan Keuangan 

Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek

Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :

Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas.

Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Cara Perhitungannya :

1.  Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya.
-  Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar =  aktiva lancar
                          kewajiban lancar
-  Rasio Cepat (Acid Test)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan.
Rasio Cepat =  aktiva lancar – persediaan
                                    kewajiban lancar

2.  Rasio Pengelolaan Aktiva

Rasio pengelolaan aktiva ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Rasio ini juga untuk melihat kewajaran nilai aktiva pada neraca, sehingga nilai aktiva yang disajikan tidak terlalu tinggi, terlalu rendah.
-  Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio)
Rasio ini bertujuan untuk menunjukkan perputara persediaan perusahaan. Semakin cepat tingkat perputaran persediaan, maka semakin besar tingkat keberhasilan perusahaan .
Rasio Perputaran Persediaan =   penjualan
                                                         persediaan
-  Rasio Periode Penagihan Rata-Rata (Day Sales Outstanding – DSO)
Rasio ini digunakan untuk menaksir berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk merealisasikan penerimaan kas atas penjualan yang telah dilakukan.
DSO =             piutang                 =                      piutang
         rata-rata penjualan/hari        penjualan tahunan/360
-  Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over ratio)
Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya (pabrik, mesin, peralatan, dll.)
Rasio Perputaran Aktiva Tetap =   penjualan
                                                            total aktiva

3. Rasio Manajemen Utang

Pembiayaan perusahaan bisa bersumber dari dua pihak; pembiayaan internal atau pembiayaan dari pihak luar (kreditur) melalui utang. Pembiayaan dengan utang atau sering disebut leverage memiliki dampak yang serius bagi perusahaan jika perusahaan ingin mendapatkan tambahan modal melalui utang. Calon kreditur pasti akan sangat-sangat memperhatikan rasio-rasio ini.
-  Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva (debt ratio)
Rasio ini berfungsi untuk mengukur persentasi dana pembiayaan perusahaan yang disediakan oleh kreditur.
Debt ratio = total hutang
 total aktiva
Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (time-interest-earned – TIE)
Rasio TIE ini mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan. Kegagalan memenuhi kewajiban ini akan mengakibatkan adanya tindakan hukum dari pemberi pinjaman. Lebih jauh, kegagalan memenuhi kewajiban tersebut juga mungkin menyebabkan kebangkrutan.
TIE =    EBIT
Beban bunga
-  Rasio Cakupan Beban Tetap (fixed charge coverage ratio)
Fungsi rasio ini serupa dengan rasio kelipatan pembayaran bunga, tetapi rasio ini melihat lebih jauh karena mengakui bahwa ada aktiva perusahaan yang disewa (lease) dan harus melakukan pembyaran dana pelunasan (sinking fund)
Rasio cakupan beban tetap =              EBIT + pembayaraan lease
Beban bung+pembayaran lease+pembayaran dana pelunasan
                                                                                                (1-tarif pajak)

4.  Rasio Profitabilitas

Profitabilitas atau laba adalah hasil dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Hasil dari penerapan strategi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Rasio profitabilitas  ini menunjukkan pengaruh gabungan dari  likuiditas, manajemen aktiva, dan utang terhadap hasil operasi.
-  Marjin Laba Atas Penjualan
Rasio ini akan menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam setiap nilai rupiah penjualannya.
Marjin laba penjualan = laba bersih persediaan utk pemegang saham
       penjualan

Rasio BEP (Basic Earning Power)
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi. Rasio ini juga berguna untuk membandingkan perusahaan dengan situasi pajak yang berbeda dan tingkat utang yang berbeda.
Rasio BEP =        EBIT
Total aktiva
Pengembalian atas Total Aktiva (ROA – Return on Asset)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas penggunaan seluruh aktivanya dalam kegiatan operasinya.
ROA = laba bersih persediaan utk pemegang saham biasa
Total aktiva
Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa (Return on common equity – ROE)
Rasio ini berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham.
ROE = laba bersih persediaan utk pemegang saham biasa
Ekuitas saham biasa

5.  Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio)

Rasio nilai pasar memberikan manajemen petunjuk mengenai apa yang akan dipikirkan   investor mengenai kinerja perusahaan pada suatu periode serta prospek perusahaan tersebut pada periode yang akan datang. Jika rasio likuiditas, manajemen aktiva, manajemen hutang, dan rasio profitabilitas perusahaan baik, maka rasio nilai pasarnyapun akan menjadi tinggi. Lebih jauh, harga saham perusahaanpun akan setinggi nilai yang diharapkan.

-  Rasio Harga-Laba (price-earning ratio)
Rasio ini menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada investor untuk setiap rupiah yang dia tanamkan pada perusahaan.
Rasio Harga-Laba =    harga per saham
laba per saham
-  Rasio Nilai Pasar/Buku (market/book ratio)
Rasio nilai pasar buku ini memberikan indikasi bagi manajemen perusahaan mengenai bagaimana pandangan investor terhadap perusahaan. Perusahaan yang tingkat ekuitasnya tinggi pada umumnya akan menjual sahamnya lebih tinggi beberapa kali dari nilai bukunya.
Rasio nilai pasar/buku =       harga per saham
Nilai buku  per saham
Sumber : analisis manajemen keuangan.pdf diakses pada 16 September 2014 jam 20.30

Seci Harpian School
Laporan Laba-Rugi Januari- Desember


Pendapatan
1. SPP 1000 x 500.000 x 12                                                                6.000.000.000
2. Osis 1000 x 200.000 x12                                                                   200.000.000 +
                                                                                                            6.200.000.000
Biaya-Biaya
1.Gaji guru + pegawai 145.000.000 x 12                                             1.740.000.000
2.Kurikulum 30.000.000 x 2                                                                     60.000.000
3.Pembelajaran 6.000.000 x 10                                                                60.000.000
4.Osis + Ekskul 5.000.000 x 12                                                               60.000.000
5.ATK 1.000.000 x 12                                                                            12.000.000
6.Penyusutan Bangunan                                                                          317.500.000
7.Penyusutan Sekolah                                                                            330.000.000
8.Biaya Promosi                                                                                      50.000.000
9.TAL 10.000.000 x 12                                                                        120.000.000
10.BLL 5.000.000 x 12                                                                           60.000.000 +  
Total Biaya                                                                                         2.824.500.000

 EBIT                                                                                                           3.375.500.000

Bunga 12% x 3.000.000.000                                                                          360.000.000    _
EBT                                                                                                             3.015.000.000

Tax/pph
5%    x 50.000.000                                =     2.500.000
15%  x 200.000.000                              =   30.000.000
25%  x 250.000.000                              =   62.500.000
35%  x 2.515.000.000                           = 880.425.000 +
Tax                                                                                                                 975.425.000  -
EAT                                                                                                             2.039.575.000



Laporan Perusahaan Modal Tahun 2012

Modal 1 Januari                                                                                  16.450.000.000
Pembagian laba/SHU                                                                               750.000.000

Laba tahun 2012                                                                                   2.039.575.000
Modal 31 des                                                                                      18.239.575.000


Neraca per 31/1/2013

Aktiva Lancar
- Kas                        42.750.000                  Utang Lancar                      5.500.000
- Bank                     155.500.000                 Utang JP                      3.000.000.000 +
- Perlengkapan           75.000.000                 Total Utang                 3.005.500.000
- Piutang SPP          125.000.000 +             
 Total aktiva lancar   523.000.000                 Modal                        18.239.575.000       

                                                                    Total Utang + Modal   21.245.075.000
Aktiva tetap
- Gedung                      9.525.000.000
- Penyusutan gedung        317.500.000 _
                                    9.207.500.000
Peralatan                      5.000.000.000
Penyusutan Peralatan       330.000.000 _
                                    4.670.000.000
ATT W                        2.844.325.000
Total Aktiva                21.245.075.000


ANALISIS RASIO KEUANGAN


Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
Aktiva Lancar   =  4.523.250.000
Utang Lancar               5.500.000
                        = 822,4 x 100%
                        = 822%

Kesimpulan : Setiap Rp. 882 yang dimiliki oleh sekolah, digunakan untuk membayar Rp. 1 utang yang dimiliki oleh sekolah

Rasio Profitabilitas
Dividen kas      =       750.000.000  = 4,62 %
Laba Bersih          16.000.000.000

Kesimpulan : Dalam 1 tahun, sekolah mendapat laba 4,62 %

Rasio Solvabilitas
Total Utang      =   3.005.500.000  = 14,15 %
Total Harta          21.245.075.000

Kesimpulan : Dari total harta yang dimiliki sekolah 14,15% nya dari utang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar