Jumat, 02 Mei 2014

Multi Level Marketing



Apa itu Multi Level Marketing/Network Marketing?
  • Multi-Level Marketing / Network Marketing mengacu beberapa tingkat orang pemasaran produk kepada konsumen.
  •  Seorang wakil penjualan (sales) mendapatkan pelanggan dan merekrut dan melatih perwakilan penjualan lain (sales) untuk mendapatkan pelanggan.
  • Produk dan perusahaan biasanya dipasarkan langsung ke konsumen dan mitra bisnis potensial dengan cara membangun hubungan

Menurut MLM Leaders (2007, p. 20), Multi Level Marketing (MLM) adalah metode pendistribusian barang atau jasa dengan sistem penjualan langsung melalui program  pemasaran berbentuk jaringan. Dimana para distributornya akan mendapatkan pendapatan dari penjualan langsung yang dilakukan sendiri dan pendapatan dari total omzet jaringan atau kelompok dari organisasi yang telah dibangunnya.

Menurut Odop (2007, p. 20), Multi Level Marketing atau yang sering disingkat MLM merupakan sebuah cara memasarkan produk dari produsen ke costumer melalui agen atau distribusi tunggal mandiri. Agen atau distributor mandiri ini mendapatkan kompensasi bonus yang diberikan oleh perusahaan atas jasanya menjual dan memperkenalkan produk.


Sejarah Multi Level Marketing


Menurut Nayasi (2008), Multi Level Marketing (MLM) ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari Chicago pada tahun 1940-an. Produk pertama yang dijual adalah vitamin dan makanan tambahan Nutrilite. Pada pertengahan 1950, organisasi dalam perusahaan Nutrilite mengalami guncangan. Momentum ini merupakan awal berdirinya Amway pada tahun 1959, yang memulai usaha sederhananya dengan menjual produk awal LOC (Liquid Organic Cleanser), usaha ini kemudian berkembang menjadi Amway Corporation, sebuah perusahaan yang berskala internasional di 80 negara dan teritori. Sedangkan di luar Amerika Serikat MLM tumbuh pada tahun 1960-an dan dalam waktu singkat, berkembang pesat sebagai bagian yang terpenting dari industry penjualan langsung.


Karakteristik Bisnis Multi Level Marketing


Menurut MLM Leaders (2007, p. 4), beberapa karakteristik dari bisnis MLM 
  • Modal rendah, modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis MLM tidaklah tinggi, hanya berkisar pada puluhan ribu rupiah. Rendahnya modal awal ini disebabkan karena:
  • Sebagai distributor / agen, perusahaan MLM tidak harus menyediakan tempat seperti ketika membuka toko atau kantor untuk jenis usaha lainnya   
  • Sebagai distributor / agen tidak perlu memiliki persediaan / stok barang yang banyak cukup hanya sebagai contoh produk saja. 
  • Sebagai distributor / agen tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggaji manajemen Pengarahan dan Bimbingan, dalam bisnis MLM, setiap orang akan mendapatkan bimbingan yang berasal dari upline dan support system. 
  • Resiko kecil, MLM memiliki resiko yang kecil, hal ini disebabkan karena a) modal usaha yang kecil. b) sistem transaksi cash and carry. c) tanggung jawab terpisah
  • Pendapatan tidak terbatas / besar
  • Perluasan wilayah / ekspansi usaha.

Sistem Konsep Kerja Multi Level Marketing


Menurut Priyadi (2006), kunci dari sistem konsep MLM adalah kelompok distributor. Pada MLM yang baik, kelompok distributor ini secara keseluruhan tidak merugi. 

Sistem pemasaran jaringan MLM yaitu:


Perwakilan penjualan mendapat pelanggan dan melatih perwakilan penjualan lain untuk mendapatkan pelanggan.

"Lihat seorang teman dan Anda akan menerima diskon pada pembelian berikutnya," ini adalah prinsip pemasaran multi-level marketing


Pemasaran jaringan membantu dalam menghubungkan orang-orang, dan untuk memberikan informasi kepada otoritas yang lebih tinggi.


Hal-hal penting dalam melakukan pemasaran jaringan:
  1. Pengembangan pribadi (Personal Development)
  2. Pemilik Bisnis  (Business Owner)
  3. Kepemimpinan (Leadership)
  4. Sistem internal di tempat (Internal System in Place)
  5. Penghasilan residual (Residual Income)


Jenis Tranksaksi dalam menjalankan bisnis MLM:
  • Produsen mengirim produk ke distributor
  • Produk untuk dikonsumsi distributor sendiri
  • Produk untuk dikonsumsi konsumen di luar distributor
  • Distributor mengirim produk ke konsumen
  • Konsumen membayar harga produk ke distributor
  • Distributor membayar harga produk ke produsen
  • Harga produk untuk dikonsumsi distributor sendiri
  • Harga produk untuk dikonsumsi konsumen di luar distributor

  • Sumber daya yang harus dikeluarkan distributor sebagai konsekuensi menjalankan tugas sebagai distributor
  • Perpndahan dana akibat proses perekrutan
  • Dana yang diterima oleh distributor sebagai konsekuensi downline
  • Dana yang disetor oleh distributor sebagai konsekuensi memiliki upline

Istilah dalam Multi Level Marketing


 Berikut ini istilah-istilah yang sering digunakan dalam bisni Multi Level Marketing:
  • Upline, menurut MLM Leaders ( 2007, p, 7 ), Upline , yaitu rekan kerja yang telah mengajak seseorang untuk menekuni usaha mereka miliki, mereka dapat mengarahkan, membinmbing, serta mendampingi seseorang saat menjalankan bisnis ini
  • Downline, menurut MLM Leaders ( 2007, p, 196 ) Downline adalah semua jaringan dibawah upline. Ini termasuk orang yang upline sponsori sendiri san orang yang disponsor
  • Croosline/Sideline, menurut Supiansyah ( 2007 ), Croosline atau sideline adalah apabila antara mitra yang satu dengan mitra yang lain tidak berada dalam satu garis jaringan ( network family )di luar jaringannya
  •  Support System, menurut MLM Leaders ( 2007, p, 7), support system adalah sebuah organisasi yang menyediakan berbagai sistem pendidikan untuk distributor dalam sebuah MLM. Biasanya perusahan MLM hanya menyediakan  produk atau jasa yang akan di pasarkan dan juga bonus yang akan di bayarkan kepada distributor. Support system yang menyediakan pendidikan dan penunjang yang memudahkan distributor dalam mejalankan bisnis MLM-nya.


Contoh perusahaan yang menggunakan sistem Multi Level Marketing:
  1. Tupperware
  2. Avon
  3. Oriflame
  4. Baeuti Control
  5. Amway
  6. Herbalife
  7. Conybio
\

Sumber:
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%202_09-29..pdf





Tidak ada komentar:

Posting Komentar