Pengertian Harga Pokok
Penjualan
Kegiatan
perusahaan dagang adalah menjual barang-barang yang sebelumnya dibeli. Nilai
penjualan yang diterima dicatat sebagai Penjualan, sedangkan nilai beli yang
dikeluarkan untuk barang yang dijual dicatat sebagai Harga Pokok Penjualan (cost of goods sold).
Harga
Pokok Penjualan (HPP) merupakan salah satu unsur atau elemen dari laporan
laba-rugi suatu perusahaan dagang yang menggambarkan biaya langsung yang timbul
dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk
periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.
Pengertian
HPP menurut para ahli ialah:
Harga pokok penjualan
menurut Lie Dharma Putra, definisi Harga Pokok Penjualan adalah segala cost
yang timbul dalam rangka membuat suatu produk menjadi siap untuk dijual. Atau
dengan kalimat lain, Harga Pokok penjualan adalah cost yangterlibat dalam
proses pembuatan barang atau yang bisa dihubungkan langsungdengan proses yang
membawa barang dagangan siap untuk dijual.
Harga pokok penjualan
menurut Carter dan Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2002:72) adalah seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan
dari barang yang dijual.
Ada
dua manfaat dari harga pokok penjualan:
- Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
- Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Dalam
perhitungan Harga Pokok Penjualan, hal yang perlu dipahami terlebih dahulu
adalah unsur-unsur yang membentuk HPP. Unsur-unsur yang membentuk Harga Pokok
Penjualan antara lain persediaan awal, persediaan ahir, dan pembelian bersih
barang dagangan.
Secara
lebih detail tentang unsur-unsur tersebut simaklah pembahasan berikut ini:
- Persediaan awal Barang dagangan (initial inventory)
Persediaan awal
barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang tersedia pada awal
suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal perusahaan dagang
terdapat pada neraca saldo periode berjalan atau pada neraca awal perusahaan
atau laporan neraca tahun sebelumnya.
- Persediaan ahir barang dagangan (end inventory)
Persediaan ahir
barang dagangan merupakan persediaan barang-barang pada ahir suatu periode atau
tahun buku berjalan. Saldo persediaan ahir perusahaan akan diketahui dari data
penyesuaian perusahaan pada ahir periode.
- Pembelian bersih
Pembelian bersih
merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan perusahaan baik
pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian barang dagangan secara
kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut serta dikurangi dengan
potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Rumus Perhitungan Harga pokok penjualan:
Persediaan
barang dagang pada awal periode
+
Pembelian
bersih selama periode
=
Persediaan
tersedia dijual
-
Persediaan
barang dagang pada akhir periode
=
Harga
Pokok Penjualan
atau bisa disingkat:
|
Pembelian bersih = (Pembelian + biaya angkut pembelian ) –
(Retur
Pembelian + Potongan Pembelian)
Contoh perhitungan Harga
Pokok Penjualan (HPP) :
Dalam
neraca saldo sebagian perusahaan Ceria terdapat data seperti nampak dibawah ini
PD.
CERIA
Neraca
Saldo Sebagian
Per
17 November 2013
No.
Akun
|
Nama
Akun
|
Debit
|
Kredit
|
115
|
Persediaan barang dagang
|
Rp.
7.500.000
|
|
511
|
Pembelian
|
Rp.
24. 950.000
|
|
512
|
Potongan Pembelian
|
Rp.
276.000
|
|
513
|
Retur Pembelian
|
Rp.
1.350.000
|
Dari
data tersebut terlihat saldo unsur-unsur HPP yaitu Persediaan awal pada neraca
saldo sebagian dan persediaan ahir pada data penyesuaian, serta elemen
pembelian bersih pada neraca saldo sebagian seperti pembelian, retur pembelian
dan potongan pembelian. Meskipun dalam data tersebut tidak terdapat biaya
angkut pembelian, namun proses perhitungan HPP dapat dilakukan sebgai mana
mestinya.
|
Hpp
= {(Persediaan awal)+(pembelian bersih)- (Persediaan ahir)}
HPP
= {(Persediaan awal) + (Pembelian - retur pembelian - potongan pembelian)-
(Persediaan ahir)}
HPP
= {(7.500.000) + (24.950.000 - 276.000- 1.350.000) - (7.900.000)}
HPP
= {7.500.000 + 23.324.000 - 7.900.000}
HPP
= Rp 22.924.000.
Proyeksi Penjualan
Apa itu Proyeksi Penjualan?
- Proyeksi penjualan dilakukan berdasarkan data dan fakta, baik dari bisnis kita maupun dari kondisi global lainnya
- Proyeksi atau perkiraan jumlah penjualan produk pada masa yang akan datang merupakan bagian kegiatan menyusun rencana penjualan.
- Penyusunan rencana penjualan pada tahun mendatang disebut sales forecasting sedangkan jumlah penjualan produk yang direncanakan disebut sales forecast
- Proyeksi jumlah penjualan merupakan tumpuan rencana strategis. Proyeksi penjualan merupakan salah satu pegangan untuk merencanakan berbagai kegiatan manajemen.
- Proyeksi penjualan merupakan
bahan masukan untuk menyusun jadwal produksi dan proyeksi penjualan digunakan
sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk mengevaluasi jumlah, sarana produksi,
anggaran penjualan dan kualifikasi tim penjualan apakah sudah cukup memadai.
Pertimbangan Proyeksi Penjualan:
Membuat
proyeksi penjualan tidak luput dari beberapa pertimbangan. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi dalam membuat proyeksi penjualan, yaitu:
- Faktor Internal, yaitu:
1.
Modal yang harus dimiliki,
2.
Kapasitas produksi,
3.
Kemungkinan investasi,
4.
Sumber daya manusia dll.
- Faktor eksternal, yaitu:
1.
Keadaan pasar,
2.
Posisi perusahaan dalam
pasar tersebut,
3.
Persaingan,
4.
Tingkat pertumbuhan
penduduk,
5. Kebiasaaan
di masyarakat dl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar